Jumat, 07 Juli 2017

Kata-katanya menjadi nyata

Pernikahan sri dan suaminya tetap berlangsung,meskipun tanpa restu dari orang tua sri. Mereka menikah dan mencoba menjalani pernikahan dengan baik. Sampai suatu ketika, suami sri tersandung masalah penggelapan dana di perusahaannya.
Dan akhirnya suami sri pun bangkrut dan mereka tidak memiliki apa-apa lagi.
Dan di saat itulah sri pun mengandung. Beberapa tahun pun berlalu. Kehidupan mereka pun tak kunjung lebih baik. Terpuruk hingga harus menjual baju yang dipakai agar mereka bisa makan.
Kini anak-anak mereka pun harus sekolah. Mereka memiliki 8 anak saat itu. Karena masih tidak bosa terima dengan perubahan kehidupan yang begitu drastis,suami sri pun berubah perangainya. Ke 6 anak laki-lakinya tidak di ijinkan sekolah. Mereka di paksa berjualan koran atau makanan kecil di jalan.
Sedangkan anak perempuan yang 1 selalu dipukulinya tanpa ampun, tanpa tahu kesalahan apa yang telah dia buat. Sedangkan anak perempuan yang lain masih balita, juga segera akan jadi pelampiasannya. Hanya menunggu waktu. Dan ketika anak ke 8 itu telah berumur 9 bulan, ayahnya pun mulai melampiaskan kekesalannya pada balita itu. Dia mulai memukulnya ketika dia menangis karena lapar. Terus menerus itu berlanjut. Hingga suatu hari, sri berpikir bahwa dia harus menyelamatkan anaknya yg masih balita ini dari amarah suaminya.
Akhirnya sri pun pergi ke rumah kakak kelas yg pernah menyukainya dulu, bernama Muhsin. Sri berharap Muhsin mau membantunya dengan cara merawat anaknya yg no 8.
Akhirnya Muhsin pun memenuhi permintaan Sri untuk merawat anaknya.
Namun, Suami sri merasa cemburu pada Muhsin dan tidak terima jika anaknya di berikan pada Muhsin. Diapun marah dan ingin sekali membunuh anaknya sendiri dengan sebuah batu. Namun anak-anak dari Muhsin tidak tinggal diam. Mereka memanggil polisi dan mengejar suami sri dengan membawa parang. Anak-anak muhsin sudah berpikir,bahwa mereka harus melindungi adiknya yang baru saja datang.

Bersambung......

Kamis, 06 Juli 2017

Once upon a time

Pada jaman dahulu hiduplah sebuah seorang perempun bernama sri.
Dia mempunyai kakak perempuan yang selalu iri dengan kecantikannya,kesupelannya, dan kecerdasannya bernama yani.
Banyak sekali kecemburuan yani pada sri,termasuk keengganan yani untuk mengenalkan pacarnya kepada adiknya. Dia merasa takut bahwa pacarnya akan menyukai sri dan meninggalkan dia.
Bertahun-tahun selalu ada saja kecemburuan yani kepada sri, terkadang hal" yg tidak wajar.
Sampai akhirnya sri mengenal laki" yg sudah beristri dan memiliki anak.
Awalnya sri merasa tak pernah tertarik pada laki" itu.
"Toh aku cantik, mana mungkin aku akan berakhir dengan laki" yg sudah beristri" kata sri salam hati.
Namun lambat laun, sri pun mulai terbiasa dengan kehadirannya, yang dia anggap awalnya hanya sekedar menyambung silaturahmi.
Sri pun akhirnya memutuskan untuk menikah dengan laki laki itu dan menjadi istri keduanya. Namun pernikahan itu tanpa restu dari ibunda Sri. Tetapi Sri tetap memaksa menikah dan akhirnya terlontarlah sebuah perkataan dr ibunda sri, "Lebih baik kau menjadi seorang pelacur daripada engkau menikahinya". Namun sri tetap menikahi laki laki itu.


Bersambung......